PropellerAds

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Perut Kembung

Share:
Perut kembung adalah gangguan pencernaan dimana penderita merasa perutnya tidak nyaman karena terasa penuh, kencang dan bergas. Di samping itu, perut juga bisa terlihat membesar. Keluhan ini umumnya terjadi bukan hanya pada orang dewasa tapi juga pada anak-anak.

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Perut Kembung
Ilustrasi © alodokter.com
Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas bekerja dan sosialisasi penderitanya. Jika dibandingkan dengan orang dengan kondisi perut normal, penderita perut kembung akan lebih sering sakit, sering mengunjungi dokter, serta mengonsumsi lebih banyak obat-obatan.

Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita perut kembung adalah:

  • Sensasi penuh, sesak, atau pembengkakan pada bagian perut.
  • Rasa nyeri dan penuh gas pada perut.
  • Rasa sakit yang muncul bisa menyebabkan kram perut.
  • Frekuensi bersendawa menjadi lebih sering.
  • Perut terasa bergejolak.
  • Buang angin secara berlebihan.

Perut kembung bisa disebabkan banyak hal, yaitu:

  • Menelan udara, baik saat makan maupun ketika minum air.
  • Sembelit.
  • Merokok.
  • Makan terlalu cepat.
  • Berat badan meningkat.
  • Pertumbuhan bakteri terlalu cepat di usus kecil.
  • Naik turunnya hormon, khususnya pada wanita yang sedang mengalami pre menstrual sindrome.
  • Kondisi medis tertentu seperti giardiasis (parasit usus).

Dokter akan melakukan beberapa cara untuk mendiagnosis penyebab perut kembung pada penderita, yaitu mengevaluasi catatan medis penderita, menilai pola makan penderita, serta melakukan pemeriksaan fisik. Saat melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk perut penderita dengan jari sembari mendengarkan suaranya. Jika suara perut saat diketuk lebih nyaring, umumnya merupakan tanda adanya gas pada rongga perut. Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada pasien bila dinilai perlu untuk menyingkirkan kondisi medis lainnya

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terkena perut kembung, yaitu:

  • Intolerance (tidak dapat mencerna) terhadap laktosa atau gluten.
  • Lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayur mayur, biji-bijian, kacang-kacangan.
  • Mengonsumsi minuman bersoda.
  • Mengidap gangguan usus kronis, contohnya Irritable Bowel Syndrome (gangguan fungsi usus besar yang ditandai dengan sakit perut, perubahan kebiasaan buang air besar, dan perut kembung), atau penyakit peradangan usus besar (Kolitis ulserativa atau Crohn’s).

Kondisi perut kembung juga bisa menjadi gejala beberapa penyakit serius seperti:

  • Cairan pada rongga perut yang disebut dengan istilah ascites, bisa terjadi akibat kanker, penyakit hati, gagal ginjal atau gagal jantung kongestif.
  • Penyakit celiac
  • Kanker ovarium.
  • Gangguan fungsi pankreas.

Pencegahan dan Pengobatan Perut Kembung


Perut kembung diobati berdasarkan penyebabnya. Pada kebanyakan orang, perut kembung hanyalah suatu gejala ringan yang penanganannya mudah dilakukan, yaitu mengontrol porsi makanan, kurangi lemak, juga kunyah makanan dengan perlahan. Dengan cara demikian dapat terhindar dari rasa kenyang berlebihan.

Bila penyebabnya adalah kandungan gula dalam kacang-kacangan dan sayuran yang tidak dapat dicerna, dapat diatasi dengan mengonsumsi enzim dalam bentuk tablet atau cairan bernama alpha-D-galactosidase. Suplemen laktase berupa enzim laktase diberikan pada pasien yang menderita lactose intolerance. Obat simethicone dalam bentuk tablet atau kapsul dapat diberikan untuk membantu meredakan gejala perut kembung.

Pencegahan Perut Kembung

Perut kembung bisa dihilangkan atau dicegah dengan menjalani beberapa perubahan kecil terhadap gaya hidup. Beberapa perubahan gaya hidup antara lain:
  • Kurangi kebiasaan mengunyah permen karet, karena bisa membuat seseorang menelan udara lebih banyak.
  • Hindari makanan penghasil gas, seperti beberapa jenis sayuran jenis kubis dan kacang-kacangan.
  • Batasi konsumsi minuman bersoda.
  • Jika intolerance terhadap laktosa, pilih produk olahan susu yang bebas laktosa.
  • Kurangi berat badan jika kelebihan berat badan atau jika Anda mengalami obesitas.
  • Hindari merokok, hal ini bisa meningkatkan jumlah udara yang Anda telan. Merokok selalu dikaitkan dengan gangguan perut, nyeri ulu hati, dan masalah pencernaan lainnya.
  • Hindari minum menggunakan sedotan.
  • Berolahraga akan membantu membuang gas berlebih di dalam tubuh.
Jika penderita perut kembung juga merasakan nyeri di perut, muncul darah warna hitam seperti ter pada kotoran, demam tinggi, diare, mulas yang semakin parah, muntah, atau turunnya berat badan tanpa sebab, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter.

Post a Comment

No comments