Artikel Terkait
Beberapa jenis sakit mata dapat menular melalui kontak fisik. Ketahui ciri-ciri penyakit ini dan bagaimana cara untuk menghindari penularannya.
Dokter Nusantara Kita - Sebagian sakit mata tidak bersifat menular sehingga pengidapnya dapat tetap beraktivitas selama penglihatannya masih baik. Tetapi ada beberapa jenis sakit mata yang membuat seseorang yang mengidapnya disarankan untuk menunda aktivitas di kantor atau di sekolah terlebih dahulu agar orang lain tidak tertular.
Herpes Zoster Oftalmikus
Tidak banyak yang tahu bahwa virus herpes yang menyebabkan cacar air ternyata juga dapat menyebabkan sakit mata yang disebut dengan sakit mata herpetik. Penyakit mata ini yang disebut herpes zoster oftalmikus disebabkan oleh virus varicella-zoster. Beberapa kondisi yang dapat menjadi gejala sakit mata herpetik ini, antara lain:
- Mata merah.
- Rasa sakit pada mata atau di sekitar salah satu mata.
- Ruam kemerahan dan rasa sakit pada kelopak mata. Terkadang hingga di ujung hidung.
Keratitis Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 yang menimbulkan infeksi pada kornea. Kornea menjadi berkabut dan mengalami bengkak. Virus ini sama dengan penyebab luka pada mulut dan bibir. Gejala-gejala yang dapat dirasakan, antara lain:
- Mata merah.
- Rasa sakit pada mata atau di sekitar salah satu mata.
- Air mata yang terus-menerus keluar.
- Mata terasa kotor.
- Mata terasa perih saat melihat cahaya yang terang.
Virus-virus herpes sebenarnya kebanyakan sudah ada pada serat saraf manusia dewasa tanpa menimbulkan gangguan. Namun jika sistem kekebalan tubuh manusia sedang melemah, penyakit herpetik ini dapat kembali muncul. Kemunculannya diawali dengan berpindah atau berkembangnya virus-virus ini.
Penularan virus herpes simpleks 1 ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan pengidap, seperti ciuman dari anggota keluarga yang mengidap cold sore akibat virus herpes. Pada sepertiga kasus, orang yang sudah pernah mengalami penyakit ini terserang kembali karena virus dapat kembali aktif (reaktivasi). Jika terjadi pada bayi baru lahir, penyakit ini dapat menyerang sistem saraf sentral dan membahayakan nyawa bayi.
Penyakit ini dapat ditangani dengan obat oles yang diaplikasikan pada kelopak mata, obat antivirus oral, ataupun tetesan steroid untuk meredakan peradangan. Kalau tidak segera ditangani, lama-kelamaan penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas penglihatan.
Konjungtivitis/pink eye oleh bakteri, virus, dan Klamidia
Konjungtivitis atau disebut juga pink eye adalah peradangan konjungtiva, yaitu jaringan tipis pada bagian putih mata dan membatasi bagian di bawah kelopak mata. Alergi seperti debu, iritasi akibat sampo, ataupun asap dapat menyebabkan konjungtivitis. Konjuntivitis yang menular adalah yang disebabkan oleh virus (misalnya herpes), bakteri (misalnya gonore), ataupun klamidia (Chlamydia). Konjungtivitis akibat bakteri dan virus inilah yang dapat menular dengan mudah dari satu pengidap ke orang lain. Pada infeksi terhadap bayi baru lahir, penyakit ini dapat menjadi infeksi penglihatan yang berbahaya.
Cermati gejala-gejala berikut untuk mendeteksi kemungkinan Anda atau anak Anda mengalami konjungtivitis.
- Mata lebih berair dari biasanya.
- Area putih pada mata menjadi merah.
- Mata terasa gatal atau terbakar.
- Lebih sensitif terhadap cahaya.
- Penglihatan menjadi lebih buram.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghindari memburuknya gejala ini, antara lain bisa dengan menghindari pemakaian make up dan lensa kontak, lindungi mata dari debu dengan kacamata, dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dengan obat tetes mata atau obat minum sesuai penyebab konjungtivitis.
Jika Anda atau anak Anda terkena konjungtivitis, berikut cara yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi penularan.
- Cuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun.
- Hindari menyentuh mata yang sedang infeksi.
- Basuh mata yang berair beberapa waktu sekali menggunakan tisu halus atau kapas. Buang segera kapas atau tisu ini dan cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
- Hindari mengenakan lensa kontak dan riasan wajah, apalagi berbagi alat makeup dengan orang lain.
- Hindari berbagi obat tetes mata dan berbagi benda lain, seperti handuk atau kacamata.
- Sebaiknya istirahat di rumah lebih dulu selama penyakit belum pulih agar tidak menulari orang lain.
Konjungtivitis atau pink eye umumnya akan membaik dalam 3 hari sampai sepekan. Namun penyakit ini dapat menular selama pengidapnya masih mengeluarkan air mata dan merasa matanya berat.
No comments